Prediksi Soal TAM Modul Pedagogik PPG Kemenag Guru Kelas MI 2025

Prediksi Soal TAM Modul Pedagogik PPG Kemenag Guru Kelas MI 2025: Soal dan Pembahasan Lengkap

Prediksi Soal TAM Modul Pedagogik PPG Kemenag Guru Kelas MI 2025: Soal dan Pembahasan Lengkap
Prediksi Soal TAM Modul Pedagogik PPG Kemenag Guru Kelas MI 2025

Menghadapi Tes Akhir Modul (TAM) PPG Dalam Jabatan Kemenag tahun 2025 tentu memerlukan persiapan yang matang, terutama pada modul Pedagogik. Artikel ini menyajikan prediksi soal TAM Modul Pedagogik untuk guru kelas MI (Madrasah Ibtidaiyah) lengkap dengan jawaban dan pembahasan. Sumber soal berasal dari dokumen terpercaya dan disusun secara sistematis untuk membantu Anda belajar lebih efektif.

Apa Itu TAM Modul Pedagogik?

TAM atau Tes Akhir Modul adalah evaluasi akhir dari modul pembelajaran PPG. Modul Pedagogik menekankan pemahaman guru terhadap prinsip-prinsip pembelajaran, asesmen, model pembelajaran, diferensiasi, serta pendekatan-pendekatan kekinian seperti TPACK dan pembelajaran mendalam.

Struktur Artikel

Untuk mempermudah Anda, artikel ini akan menampilkan:

  • Ringkasan soal

  • Pilihan jawaban

  • Kunci jawaban

  • Pembahasan ilmiah dan kontekstual


✅ Kumpulan Soal dan Pembahasan TAM Modul Pedagogik Guru MI (1–40)

Prediksi Soal TAM Modul Pedagogik PPG Kemenag Guru Kelas MI

Berikut ini adalah 40 butir soal prediksi TAM (Tes Akhir Modul) Modul Pedagogik PPG Kemenag untuk Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah (MI), lengkap dengan pilihan jawaban, kunci jawaban, dan pembahasan. Disusun berdasarkan pendekatan HOTS dan relevansi dengan kurikulum PPG 2025.


Soal Nomor 1

Soal: Bu Siti ingin menerapkan model PBL dalam pembelajaran Matematika kelas 4. Ia memberikan sebuah situasi bahwa "Jika satu keluarga membutuhkan 5 liter air bersih per hari dan ada 30 keluarga di kampung ini, berapa liter air yang dibutuhkan dalam seminggu?" Salah satu manfaat dari pendekatan ini adalah ....

Pilihan: A. Meningkatkan hafalan rumus tanpa eksplorasi lebih lanjut
B. Melatih siswa menyelesaikan soal dengan cara mekanis
C. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis ✅
D. Membuat siswa bergantung pada guru dalam menyelesaikan soal
E. Mempercepat dalam penyampaian materi

Pembahasan: Model Problem Based Learning (PBL) menekankan pemberian masalah kontekstual yang autentik, sehingga mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Dalam kasus ini, siswa diminta untuk menghitung kebutuhan air secara logis berdasarkan konteks nyata.

Referensi:
Arends (2012), Hosnan (2014), Hmelo-Silver (2004).


Soal Nomor 2

Soal: Sebelum memulai proyek dalam PjBL, sangat penting bagi siswa untuk memahami masalah yang akan mereka pecahkan. Dalam menerapkan model PjBL, seorang guru memberikan tantangan untuk membuat produk yang dapat membantu masyarakat sekitar. Hal yang harus dilakukan siswa sebelum memulai pengerjaan proyek tersebut adalah ...

Pilihan: A. Langsung mulai mengerjakan proyek tanpa riset atau perencanaan
B. Melakukan riset dan diskusi kelompok untuk memahami permasalahan ✅
C. Membaca buku teori sebanyak mungkin tanpa memperhatikan kondisi lapangan
D. Menunggu instruksi lebih lanjut dari guru mengenai langkah yang harus diambil
E. Fokus pada hasil akhir proyek tanpa memperhatikan proses yang harus dijalani

Pembahasan: Dalam PjBL, pemahaman konteks dan masalah merupakan tahap awal yang krusial. Riset awal dan diskusi kelompok memungkinkan siswa memahami kebutuhan nyata dan menyusun rencana kerja yang tepat.

Referensi:
Thomas (2000), Kemendikbud (2017), Krajcik & Blumenfeld (2006).


Soal Nomor 3

Soal: Dalam model PjBL, siswa sering menghadapi tantangan dalam memahami konsep atau mengalami hambatan proyek. Seorang siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep proyek yang sedang dikerjakannya. Hal yang sebaiknya dilakukan oleh siswa untuk mengatasi hal tersebut adalah ...

Pilihan: A. Meminta bimbingan dari guru mengenai konsep yang tidak dipahami
B. Mengabaikan kesulitan tersebut dan melanjutkan proyek
C. Berdiskusi dengan teman sekelompok untuk mencari solusi bersama ✅
D. Membiarkan guru yang memberikan semua jawaban
E. Mengganti topik proyek dengan yang lebih mudah dipahami

Pembahasan: Kolaborasi adalah inti dari PjBL. Siswa dianjurkan untuk mendiskusikan kesulitan dalam kelompok sebelum meminta bantuan guru. Hal ini mendorong kemandirian dan keterampilan berpikir kritis.

Referensi:
Bell (2010), Larmer & Mergendoller (2010), Kemendikbud (2017).


Soal Nomor 4

Soal: Dalam pelajaran Seni Budaya, siswa diminta membuat proyek seni dari bahan daur ulang. Evaluasi terbaik untuk pembelajaran berbasis PjBL ini adalah ....

Pilihan: A. Tes pilihan ganda tentang jenis-jenis sampah dan manfaatnya
B. Membandingkan hasil proyek berdasarkan kreativitas dan pemecahan masalah ✅
C. Memberikan soal teori tes
D. Menilai hanya dari partisipasi diskusi
E. Memastikan semua siswa membuat karya yang sama

Pembahasan: Penilaian dalam PjBL harus autentik dan menilai proses serta produk. Evaluasi berbasis kreativitas dan pemecahan masalah menunjukkan pemahaman yang mendalam dan keterampilan 21st century.

Referensi:
Wena (2011), Mergendoller et al. (2006), Kemendikbud (2017).


Soal Nomor 5

Soal: Dalam model PjBL, siswa diminta menyelesaikan proyek yang berkaitan dengan masalah nyata. Ketika sebuah tim mengalami kesulitan menyelesaikan proyek tentang lingkungan, langkah yang paling efektif bagi guru adalah ...

Pilihan: A. Memberikan jawaban langsung kepada siswa agar proyek cepat selesai
B. Memberikan lebih banyak tugas tertulis
C. Menyediakan sumber daya tambahan seperti ahli lingkungan ✅
D. Membiarkan siswa bekerja mandiri tanpa intervensi
E. Mengubah topik proyek

Pembahasan: Guru sebaiknya bertindak sebagai fasilitator yang membantu memperluas perspektif siswa. Dengan menghadirkan narasumber atau sumber daya yang relevan, siswa akan mendapatkan wawasan baru yang mendorong mereka berpikir kritis dan menyelesaikan proyek dengan cara yang lebih bermakna.

Referensi:
Thomas (2000), Larmer et al. (2015), Kemendikbud (2017).


Soal Nomor 6

Soal: Di sebuah kelas terdapat 30 siswa. Anda menyadari bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Beberapa siswa lebih suka belajar melalui gambar dan grafik, sementara yang lain lebih memahami materi melalui diskusi dan praktik langsung. Prinsip utama pembelajaran berdiferensiasi yang diterapkan adalah ...

Pilihan: A. Diferensiasi berdasarkan minat
B. Diferensiasi berdasarkan kesiapan belajar
C. Diferensiasi berdasarkan proses ✅
D. Diferensiasi berdasarkan produk
E. Diferensiasi berdasarkan lingkungan belajar

Pembahasan: Guru menyediakan berbagai cara belajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa, seperti visual, auditori, dan kinestetik. Ini adalah bentuk diferensiasi proses, yakni variasi dalam cara siswa memproses dan memahami materi pelajaran.

Referensi:
Tomlinson (2001), Direktorat Jenderal GTK Kemendikbud (2021)


Soal Nomor 7

Soal: Sekolah Harapan Bangsa memiliki kebijakan bahwa semua guru harus menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Tantangan yang dihadapi guru: jumlah siswa terlalu banyak, kesulitan mengelompokkan siswa, keterbatasan sumber daya. Strategi terbaik untuk mengatasi tantangan tersebut adalah ...

Pilihan: A. Mengurangi variasi pembelajaran
B. Menggunakan teknologi untuk membantu personalisasi pembelajaran ✅
C. Mengajar dengan metode ceramah
D. Menghilangkan tugas kelompok
E. Menyusun soal yang sama untuk semua siswa

Pembahasan: Teknologi memungkinkan guru mengelola kelas besar secara efisien, memberikan materi yang dipersonalisasi, serta mengelompokkan siswa berdasarkan data belajar. Ini menjawab tantangan yang ada.

Referensi:
Tomlinson (2001), OECD (2020)


Soal Nomor 8

Soal: Dalam sebuah kelas IPA, guru menggunakan eksperimen, simulasi digital, dan diskusi kelompok. Pendekatan ini mencerminkan prinsip diferensiasi dalam aspek …

Pilihan: A. Proses ✅
B. Produk
C. Minat
D. Kesiapan belajar
E. Lingkungan belajar

Pembahasan: Guru menggunakan beragam cara untuk membantu siswa memahami konsep, yang merupakan bentuk diferensiasi dalam proses belajar.

Referensi:
Tomlinson (2001), Direktorat Jenderal GTK Kemendikbud (2021)


Soal Nomor 9

Soal: Pak Anton ingin mengevaluasi efektivitas pembelajaran berdiferensiasi yang ia terapkan. Ia mengamati bahwa siswa menjadi lebih aktif, hasil belajar meningkat, dan motivasi naik. Langkah evaluasi terbaik adalah ...

Pilihan: A. Memberikan tes yang sama
B. Meminta siswa mengisi refleksi tentang pengalaman belajar mereka ✅
C. Menghentikan pembelajaran berdiferensiasi
D. Mengevaluasi siswa berprestasi saja
E. Menghindari variasi metode pembelajaran

Pembahasan: Refleksi dari siswa memberikan data kualitatif yang sangat berguna untuk mengevaluasi efektivitas pendekatan yang diterapkan, terutama dalam aspek motivasi dan partisipasi.

Referensi:
Earl (2003), Tomlinson (2014)


Soal Nomor 10

Soal: Anda sedang mengajarkan materi tentang bangun ruang. Untuk memenuhi kebutuhan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik, strategi terbaik adalah ...

Pilihan: A. Memberikan tugas membaca teori
B. Menyediakan gambar, menjelaskan lisan, dan membuat model bangun ruang ✅
C. Meminta siswa mencatat definisi
D. Menjelaskan materi sambil menulis rumus
E. Mengadakan ujian langsung tanpa penjelasan

Pembahasan: Strategi pada opsi B memenuhi kebutuhan gaya belajar yang berbeda. Visual melalui gambar, auditori melalui penjelasan lisan, dan kinestetik melalui aktivitas membuat model bangun ruang.

Referensi:
Tomlinson (2001), CAST (2018)


Soal Nomor 11

Soal: Seorang guru ingin membuat pelajaran sejarah lebih menarik dengan pendekatan TPACK. Ia mempertimbangkan penggunaan virtual reality (VR), diskusi, dan aplikasi interaktif. Strategi terbaik menurut pendekatan TPACK adalah ...

Pilihan:
A. Menggunakan aplikasi timeline interaktif saja
B. Memanfaatkan teknologi sebagai pelengkap tanpa mengubah metode
C. Mengintegrasikan VR dengan diskusi kelompok ✅
D. Memberikan tugas merangkum video dokumenter
E. Menggunakan semua teknologi tanpa mempertimbangkan konteks

Pembahasan: TPACK menekankan integrasi teknologi, pedagogi, dan konten. Penggunaan VR dan diskusi kelompok memperkuat pemahaman sejarah secara mendalam, bukan hanya aspek visual.

Referensi:
Mishra & Koehler (2006), Kemdikbudristek (2021)


Soal Nomor 12

Soal: Guru Matematika menggunakan aplikasi AI yang otomatis menjawab soal. Namun siswa jadi pasif. Kesalahan utama guru tersebut dalam pendekatan TPACK adalah …

Pilihan:
A. Teknologi tidak sesuai materi
B. Tidak mengembangkan strategi pedagogis yang mendorong pemikiran kritis ✅
C. Memilih teknologi yang tidak menarik
D. Kurang paham konten Matematika
E. Menggunakan teknologi terlalu canggih

Pembahasan: Penggunaan teknologi harus disertai pendekatan pedagogis yang tepat. Tanpa strategi yang mendorong berpikir kritis, teknologi hanya menjadi alat pasif.

Referensi:
Mishra & Koehler (2006), OECD (2020)


Soal Nomor 13

Soal: Guru Bahasa Indonesia ingin menggunakan AI chatbot untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Namun, siswa malah menyalin hasil chatbot. Solusi berbasis TPACK adalah …

Pilihan:
A. Menghentikan penggunaan AI
B. Ganti teknologi lain
C. Minta siswa merevisi teks hasil chatbot ✅
D. Kurangi penggunaan teknologi
E. Nilai hasil akhir saja

Pembahasan: Guru harus mengarahkan penggunaan AI secara pedagogis, misalnya dengan meminta siswa mengevaluasi dan merevisi hasil, agar mereka tetap aktif secara kognitif.

Referensi:
Koehler & Mishra (2009), Kemdikbudristek (2021)


Soal Nomor 14

Soal: Guru Matematika ingin mengajarkan konsep geometri dengan pendekatan TPACK. Pendekatan terbaik adalah …

Pilihan:
A. Menjelaskan di papan tulis
B. Menggunakan GeoGebra disertai panduan langkah penyelesaian ✅
C. Membiarkan siswa belajar mandiri
D. Menggantikan penjelasan dengan video
E. Memberi tugas tambahan untuk siswa pintar

Pembahasan: GeoGebra merupakan teknologi yang efektif untuk pembelajaran visual interaktif, didukung oleh pedagogi eksploratif dan konten geometri.

Referensi:
Koehler & Mishra (2009), Kemendikbud (2020)


Soal Nomor 15

Soal: Guru IPA menggunakan simulasi digital untuk menjelaskan rantai makanan. Ia mengajak siswa berdiskusi setelahnya. Ini merupakan implementasi TPACK karena …

Pilihan:
A. Meminta siswa menggambar
B. Menggunakan simulasi digital dan diskusi kelompok ✅
C. Menjelaskan tanpa alat bantu
D. Memberi soal dari buku
E. Membuat poster tanpa arahan

Pembahasan: Guru memadukan teknologi (simulasi), pedagogi (diskusi), dan konten (IPA) secara terpadu sesuai prinsip TPACK.

Referensi:
Mishra & Koehler (2006), Kemdikbudristek (2022)


Soal Nomor 16

Soal: Dalam pendekatan Deep Learning, pembelajaran seharusnya melibatkan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Cara paling tepat untuk menerapkannya adalah …

Pilihan:
A. Fokus pada aspek intelektual saja
B. Menghindari keterlibatan emosi
C. Ciptakan pengalaman belajar yang menggabungkan aspek intelektual, etika, estetika, dan fisik ✅
D. Memberi kebebasan penuh tanpa arahan
E. Hanya mengutamakan gerakan fisik

Pembahasan: Pembelajaran holistik melibatkan seluruh aspek perkembangan peserta didik, menciptakan pengalaman belajar yang utuh, reflektif, dan bermakna.

Referensi:
Kemendikbudristek (2022), Tilaar (2002), Suyata (2021)


Soal Nomor 17

Soal: Dalam pembelajaran mendalam, prinsip mindful, meaningful, dan joyful dijalankan dengan …

Pilihan:
A. Fokus pada berpikir kritis saja
B. Hanya kegiatan fisik
C. Keseimbangan antara kognitif, etika, seni, dan motorik ✅
D. Fokus pada pemahaman konsep
E. Pengembangan diri secara terpisah

Pembahasan: Ketiga prinsip tersebut hanya dapat terwujud jika semua aspek pengembangan siswa diperhatikan secara terpadu.

Referensi:
Zohar & Marshall (2004), Hidayat (2021), Kemendikbudristek (2022)


Soal Nomor 18

Soal: Dalam pembelajaran mendalam, tahapan memahami, mengaplikasi, dan merefleksi harus …

Pilihan:
A. Hanya fokus pada teori
B. Percepat memahami tanpa refleksi
C. Fokus pada pengetahuan esensial saja
D. Diintegrasikan secara berkesinambungan ✅
E. Aplikasi tanpa refleksi

Pembahasan: Tahapan ini membentuk proses belajar yang bermakna dan mengembangkan metakognisi serta kemandirian belajar.

Referensi:
Brookfield (2017), Marzano (2001), Kemendikbudristek (2022)


Soal Nomor 19

Soal: Guru ingin menciptakan pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Strategi tepat adalah …

Pilihan:
A. Fokus pada konten saja
B. Suasana menyenangkan tanpa refleksi
C. Tujuan jelas, dikaitkan dengan dunia nyata, dan dorong refleksi belajar ✅
D. Fokus pada penguasaan teori
E. Fokus pada hafalan

Pembahasan: Guru harus membangun pengalaman belajar yang relevan dan menyenangkan agar siswa lebih terlibat dan reflektif.

Referensi:
Ryan & Deci (2000), Dweck (2006), Kemendikbudristek (2022)


Soal Nomor 20

Soal: Tantangan utama dari penerapan pembelajaran mendalam adalah …

Pilihan:
A. Tidak aktif dalam dunia nyata
B. Kurang efektif karena waktu terbatas ✅
C. Pasif karena hanya teori
D. Hanya cocok untuk generasi non-teknologi
E. Mengurangi keterlibatan siswa

Pembahasan: Pembelajaran mendalam membutuhkan waktu dan perencanaan yang lebih kompleks, namun hasilnya membentuk siswa yang reflektif dan aktif.

Referensi:
Biggs & Tang (2011), Marton & Sรคljรถ (1976), Kemendikbudristek (2022)


Soal Nomor 21

Soal: Layanan bimbingan dan konseling di sekolah bertujuan mendukung perkembangan siswa secara optimal. Prinsip utama layanan BK adalah ...

Pilihan:
A. Hanya diberikan kepada siswa bermasalah
B. Guru kelas bertanggung jawab penuh terhadap layanan BK
C. Bimbingan dan konseling harus memperhatikan kebutuhan individu siswa ✅
D. Hanya untuk siswa yang dipanggil guru BK
E. Hanya fokus pada masalah akademik

Pembahasan: BK harus bersifat individual, sesuai kebutuhan unik tiap peserta didik, tidak terbatas pada akademik saja, dan berlaku untuk semua siswa.

Referensi:
Prayitno & Amti (2004), Gibson & Mitchell (2011)


Soal Nomor 22

Soal: Dina, siswa kelas 3 SD, merasa frustrasi karena kesulitan dalam Matematika. Layanan bimbingan yang paling tepat adalah …

Pilihan:
A. Informasi pentingnya Matematika
B. Konseling individu untuk mengetahui penyebab kesulitan ✅
C. Layanan orientasi
D. Mediasi dengan teman pintar
E. Konsultasi dengan orang tua

Pembahasan: Kesulitan belajar dan penurunan motivasi memerlukan layanan konseling individu karena menyangkut aspek psikologis dan emosional.

Referensi:
Prayitno & Amti (2004), Winkel (2009)


Soal Nomor 23

Soal: Fungsi preventif dalam BK bertujuan mencegah masalah yang menghambat perkembangan siswa. Contohnya adalah …

Pilihan:
A. Konseling masalah keluarga
B. Informasi dampak negatif pergaulan bebas ✅
C. Mediasi siswa bertengkar
D. Konsultasi orang tua
E. Intervensi kecanduan gadget

Pembahasan: Fungsi preventif dilakukan sebelum masalah muncul, misalnya dengan penyuluhan dan layanan informasi.

Referensi:
Prayitno & Amti (2004), Sukardi (2010)


Soal Nomor 24

Soal: Ahmad sering tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Layanan yang paling efektif adalah …

Pilihan:
A. Konseling individu ✅
B. Orientasi aturan sekolah
C. Bimbingan kelompok
D. Informasi dampak buruk
E. Konsultasi untuk diberi hukuman

Pembahasan: Masalah perilaku akademik memerlukan pendekatan personal untuk menggali akar masalah dan menemukan solusi melalui konseling individu.

Referensi:
Winkel (2009), Prayitno (2017)


Soal Nomor 25

Soal: Perbedaan utama konseling individu dan kelompok adalah ...

Pilihan:
A. Konseling individu untuk masalah kompleks, kelompok untuk masalah serupa ✅
B. Konseling individu selalu lebih efektif
C. Hanya boleh dilakukan oleh psikolog
D. Konseling kelompok untuk seluruh kelas
E. Konseling individu hanya untuk gangguan mental

Pembahasan: Konseling individu digunakan untuk masalah personal mendalam, sedangkan konseling kelompok untuk masalah serupa yang dialami beberapa siswa.

Referensi:
Corey (2013), Gibson & Mitchell (2011)


Soal Nomor 26

Soal: Dina adalah siswa dengan kebutuhan khusus yang mengalami keterbatasan bicara. Untuk mendukungnya dalam kelas inklusif, prioritas utama guru adalah …

Pilihan:
A. Gunakan teknologi bantu komunikasi ✅
B. Abaikan kebutuhannya
C. Berikan pelajaran tambahan khusus
D. Batasi interaksi dengan teman
E. Tugaskan bekerja individu saja

Pembahasan: Penggunaan teknologi bantu seperti papan komunikasi atau aplikasi AAC mendukung partisipasi aktif dan setara di kelas inklusif.

Referensi:
Booth & Ainscow (2011), UU No. 8 Tahun 2016


Soal Nomor 27

Soal: Ali, siswa dengan gangguan pendengaran, berbakat menggambar. Strategi pengajaran terbaik untuk mendukungnya adalah …

Pilihan:
A. Gunakan materi visual seperti gambar dan infografis ✅
B. Instruksi verbal lebih banyak
C. Biarkan bekerja mandiri
D. Abaikan kesulitan pendengaran
E. Kurangi interaksi sosial

Pembahasan: Memanfaatkan kekuatan siswa dan menyediakan materi visual membuat pembelajaran lebih inklusif dan bermakna bagi Ali.

Referensi:
UNESCO (2009), Tomlinson (2014), Permendiknas 70/2009


Soal Nomor 28

Soal: Rina, siswa dengan autisme, tertarik teknologi namun mengalami kecemasan sosial. Cara tepat mendukungnya adalah …

Pilihan:
A. Paksa ikut semua kelompok
B. Berikan waktu dan pendekatan tenang ✅
C. Abaikan kecemasan sosial
D. Kurangi semua kegiatan kelompok
E. Biarkan terus kerja sendiri

Pembahasan: Anak dengan autisme perlu waktu untuk membangun rasa aman dalam interaksi sosial. Pendekatan personal dan terstruktur sangat penting.

Referensi:
Rose & Meyer (2002), NRC (2001)


Soal Nomor 29

Soal: Siswa dengan disleksia kesulitan membaca cepat. Guru menggunakan audio dan aplikasi pembaca teks. Peran teknologi dalam pendidikan inklusif adalah …

Pilihan:
A. Membantu siswa mengakses materi sesuai kebutuhan ✅
B. Menggantikan guru
C. Menambah beban siswa
D. Batasi akses bagi siswa reguler
E. Pisahkan siswa berkebutuhan khusus

Pembahasan: Teknologi harus mendukung inklusi, bukan diskriminasi. Alat bantu seperti text-to-speech membantu siswa belajar secara setara.

Referensi:
Rose & Meyer (2002), UNESCO (2020)


Soal Nomor 30

Soal: Beberapa siswa merasa tidak nyaman dengan keberagaman di kelas inklusif. Sikap negatif muncul terhadap teman berkebutuhan khusus. Langkah tepat sekolah adalah ...

Pilihan:
A. Abaikan masalah
B. Edukasi tentang keberagaman dan empati ✅
C. Pisahkan siswa berkebutuhan khusus
D. Beri hukuman langsung
E. Menyalahkan siswa berkebutuhan khusus

Pembahasan: Pendidikan inklusif harus diiringi pendidikan karakter dan kesadaran keberagaman agar tercipta suasana kelas yang harmonis dan suportif.

Referensi:
Booth & Ainscow (2011), UNESCO (2017)


Soal Nomor 31

Soal: Di dunia pendidikan, AI (kecerdasan buatan) kini digunakan untuk membantu guru dan siswa. Salah satu tantangan utama penggunaan AI adalah …

Pilihan:
A. AI dapat menggantikan guru sepenuhnya
B. AI hanya mampu memberi jawaban data, tanpa memahami emosi siswa ✅
C. Semua siswa menyukai AI
D. AI tidak bisa digunakan untuk sains
E. AI selalu benar

Pembahasan: AI sangat berguna, namun belum mampu merespons kondisi emosional siswa. Aspek afektif tetap memerlukan sentuhan manusiawi dari guru.

Referensi:
OECD (2020), UNESCO (2021)


Soal Nomor 32

Soal: Gen Z terbiasa melakukan multitasking digital saat belajar. Dampak utama dari kebiasaan ini adalah …

Pilihan:
A. Meningkatkan konsentrasi
B. Gangguan fokus dan pemahaman dangkal ✅
C. Mengurangi waktu belajar
D. Tidak berdampak
E. Lebih menyenangkan tanpa konsekuensi

Pembahasan: Multitasking mengganggu fokus dan menurunkan efektivitas belajar karena otak harus berpindah perhatian secara cepat, yang memicu kelelahan kognitif.

Referensi:
Rosen et al. (2013), Junco (2012)


Soal Nomor 33

Soal: Gamifikasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa. Alasan utamanya adalah …

Pilihan:
A. Membuat belajar seperti bermain dan menyenangkan ✅
B. Menghilangkan tantangan
C. Hanya cocok untuk siswa pintar
D. Tidak perlu guru
E. Kurangi kebutuhan belajar teori

Pembahasan: Gamifikasi menyuntikkan elemen permainan (poin, badge, leaderboard) ke dalam pembelajaran sehingga lebih menarik dan menstimulasi motivasi intrinsik.

Referensi:
Deterding et al. (2011), Kapp (2012)


Soal Nomor 34

Soal: Penggunaan teknologi VR dan AR dalam pembelajaran bermanfaat karena …

Pilihan:
A. Gantikan metode konvensional
B. Siswa tidak perlu membaca buku
C. Hanya untuk siswa mahir teknologi
D. Kurangi interaksi dengan guru
E. Meningkatkan keterlibatan siswa dengan pengalaman imersif ✅

Pembahasan: VR dan AR memperkaya pengalaman belajar dengan simulasi visual yang menarik dan realistis, meningkatkan pemahaman dan antusiasme siswa.

Referensi:
Wu et al. (2013), Dunleavy et al. (2009)


Soal Nomor 35

Soal: Generasi Alpha cenderung belajar secara kolaboratif dan digital. Metode yang paling efektif adalah …

Pilihan:
A. Pembelajaran individu tanpa teknologi
B. Diskusi tatap muka tanpa alat bantu
C. Pembelajaran berbasis video tutorial dan forum diskusi online ✅
D. Belajar mandiri di rumah
E. Belajar hanya dari buku

Pembahasan: Gen Alpha sangat terbiasa dengan teknologi dan interaksi sosial online, sehingga metode berbasis multimedia dan kolaborasi digital sangat efektif.

Referensi:
Prensky (2010), McCrindle (2020)


Soal Nomor 36

Soal: Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru memberikan pilihan produk akhir yang berbeda kepada siswa. Ini merupakan diferensiasi pada aspek …

Pilihan:
A. Konten
B. Proses
C. Produk ✅
D. Minat
E. Gaya belajar

Pembahasan: Diferensiasi produk memungkinkan siswa menunjukkan pemahaman melalui berbagai bentuk tugas, seperti poster, presentasi, atau video.

Referensi:
Tomlinson (2001), Direktorat GTK (2021)


Soal Nomor 37

Soal: Guru memberikan tugas kelompok berdasarkan minat siswa pada tema pelajaran tertentu. Ini merupakan diferensiasi berdasarkan …

Pilihan:
A. Proses
B. Minat ✅
C. Kesiapan
D. Produk
E. Tujuan belajar

Pembahasan: Mengelompokkan siswa berdasarkan minat akan meningkatkan keterlibatan dan motivasi mereka terhadap tugas yang diberikan.

Referensi:
Tomlinson (2001), Hall et al. (2003)


Soal Nomor 38

Soal: Seorang guru menyusun pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pre-test untuk mengetahui kesiapan siswa. Hal ini disebut diferensiasi …

Pilihan:
A. Minat
B. Produk
C. Proses
D. Kesiapan belajar ✅
E. Strategi belajar

Pembahasan: Diferensiasi kesiapan berangkat dari penilaian awal (diagnostik) untuk menyesuaikan pembelajaran dengan level kemampuan masing-masing siswa.

Referensi:
Tomlinson (2001), Direktorat GTK (2021)


Soal Nomor 39

Soal: Guru menggunakan media sosial sebagai platform refleksi siswa terhadap pembelajaran. Ini merupakan penerapan TPACK dalam bentuk …

Pilihan:
A. Teknologi tanpa konten
B. Pendekatan pedagogi tanpa refleksi
C. Integrasi teknologi, pedagogi, dan konten ✅
D. Penggunaan media untuk promosi sekolah
E. Teknologi tanpa evaluasi

Pembahasan: Guru menggabungkan teknologi (media sosial), strategi pedagogis (refleksi), dan konten (materi pembelajaran) secara terpadu.

Referensi:
Mishra & Koehler (2006), Kemdikbudristek (2021)


Soal Nomor 40

Soal: Dalam konteks pembelajaran digital, guru menggunakan sistem pembelajaran adaptif yang menyesuaikan level soal dengan kemampuan siswa. Ini mencerminkan …

Pilihan:
A. Diferensiasi produk
B. Diferensiasi berdasarkan teknologi
C. Personalized learning berbasis teknologi ✅
D. Model pembelajaran tradisional
E. Penggunaan AI untuk observasi

Pembahasan: Sistem adaptif mencerminkan pembelajaran personal yang dibantu teknologi untuk mengakomodasi perbedaan kemampuan siswa secara otomatis.

Referensi:
OECD (2020), CAST (2018)


Kenapa Prediksi Soal Ini Layak Dipelajari?

  • ๐Ÿ” Berdasarkan kisi-kisi PPG Kemenag terkini

  • ✅ Sudah disesuaikan dengan karakteristik soal TAM berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills)

  • ๐Ÿ“š Dilengkapi dengan referensi teori pendidikan yang kuat

  • ๐Ÿงฉ Cocok untuk latihan mandiri maupun belajar kelompok


Tips Sukses Lulus TAM Modul Pedagogik

Berikut beberapa strategi praktis agar Anda lebih siap:

  • ๐Ÿ“– Pelajari konsep utama pedagogik seperti PjBL, PBL, diferensiasi, TPACK, dan pembelajaran holistik

  • ๐Ÿงช Gunakan metode belajar aktif: diskusi, membuat catatan ringkas, dan latihan soal

  • ⏱️ Atur waktu belajar terjadwal dan disiplin

  • ๐Ÿ“‘ Fokus pada pemahaman konsep, bukan hanya menghafal


Bergabung dengan Komunitas Belajar Guru PPG 2025

Untuk memperluas jaringan belajar dan saling berbagi informasi terbaru seputar PPG, silakan bergabung di komunitas berikut:

๐Ÿ”— WhatsApp Channel & Grup:

๐Ÿ“˜ Facebook Group:

๐Ÿ“ข Telegram Group:


Kesimpulan

Prediksi soal TAM Modul Pedagogik PPG Kemenag Guru MI ini diharapkan menjadi referensi terbaik Anda dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian. Dengan mempelajari soal, memahami pembahasan, dan aktif dalam komunitas belajar, peluang lulus PPG 2025 akan semakin besar.


๐Ÿ“ข Ayo Bagikan Artikel Ini!

Jika artikel ini bermanfaat, bantu sebarkan kepada rekan guru lainnya agar semakin banyak yang terbantu. Klik tombol share di bawah untuk membagikannya ke media sosial atau grup belajar Anda.

Posting Komentar untuk "Prediksi Soal TAM Modul Pedagogik PPG Kemenag Guru Kelas MI 2025"